This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, November 9, 2011

Kehilangan Qudwah


Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Alhamdulillah..Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aliy Muhammad
………………………………………………
Saya bingung harus mulai dari mana ketika membicarakan tentang ini. Setelah lebih kurang 3 tahun berkecimpung dalam dakwah kampus, baru kali ini merasakan ini…merasakan tidak ada satu orangpun yang mampu dijadikan Qudwah. Sebagai angkatan yang paling tua, saya sadar bahwa seharusnya saya lah yang berusaha untuk mengkondisikan diri dengan baik hingga dapat dijadikan contoh bagi yang lainnya. Hanya saja, sampai saat ini saya merasa belum cukup pantas untuk dijadikan contoh bagi yang lainnya. Untuk itu, tulisan ini bermaksud untuk mengingatkan teman-teman seperjuangan begitu pula diri saya.

Kondisi saat ini (bagi saya) benar-benar memperihatinkan. Kader dakwah saat ini telah terbawa oleh arus besar kemajuan teknologi yang mempermudah komunikasi. Seharusnya perkembangan teknologi dan alat komunikasi dapat membuat kemajuan yang significant terhadap gerakan dakwh karena bisa mempermudah komunikasi, tapi akhirnya…masalah komunikasi justru menjadi problem klasik yang terus terjadi, berulang dan berulang dari tahun ke tahun..lalu, apa manfaat dari kemajuan teknologi dan alat komunikasi terhadap kerja-kerja dakwah hingga saat ini ??

Kader dakwah saat ini tidak mampu membatasi dirinya terhadap aktivitas-aktivitas mubadzir yang menghabiskan waktunya sia-sia. Komunikasi berlebihan lewat FB yang tidak bermuatan, interaksi bebas yang dapat mengurangi keberkahan (mungkin) terus saja dilakukan. Dalihnya sangat bagus, “refreshing” sejenak…ya..boleh lah refreshing sejenak..tapi kenapa aktivitas dakwahnya setelah itu sama sekali tidak ada peningkatan ??? di FB, komunikasi terlihat lancar, berinteraksi dengan sangat cair, begitu bebas..tapi, ketika di sms untuk membahas agenda dakwah, tidak dibalas..sms syura yang meminta konfirmasi “bisa atau tidak” saja tidak dibalas..dimana efek “refreshing” yang seharusnya menyegarkan aktivitas kita ?? atau memang “refreshing” di FB atau apapun telah menjadi aktivitas utama kita saat ini ?? setiap orang pasti akan berupaya untuk senantias husnudzan terhadap saudaranya,,sayangnya saudaranya itu sendiri yang menutup pintu-pintu yang dapat memberikan alasan kuat untuk senantiasa berhusnudzan dan membuka dengan lebar celah-celah dzan di dalam hati yang dapat menimbulkan suudzan.

Kita semua sangat paham, bahwa kita memiliki bagian kehidupan lain selain dakwah yang perlu diperhatikan. Oleh sebab itu terkadang sesi tanya-tanya kabar sering diselipkan ke dalam syura untuk mengetahui keadaan saudara kita, apakah sedang ada masalah..atau sangat memerlukan bantuan..atau sedang senang dan ingin dibagikan kepada teman yang lain..hal itu dilakukan untuk memfasilitasi kita semua agar tidak merasa dikuras tenaganya untuk aktivitas dakwah. Kita semua juga sangat paham, bahwa terkadang masalah-masalah kita sangat tidak pantas untuk disampaikan di forum, karena merupakan hal yang pribadi..melihat kondisi itu, dicoba untuk menggunakan sms untuk memfasilitasi..agar kondisi kita hanya diketahui oleh orang yang benar-benar kita percayai dan bantuan pun dapat kita terima…tapi…ternyata sekarang hal ini tidak begitu efektif. Para aktivis lebih tertarik menyampaikan masalahnya ke FB untuk dinikmati hal layak ramai, hingga terkadang saya melihat ada beberapa hal yang sangat personal yang tidak perlu disampaikan ke halayak ramai justru disampaikan..sebenarnya apa yang kita inginkan ?? comment dan like ?? ketika ditanya di forum tidak di jawab, di sms tidak dibalas (dengan alasan menjaga komunikasi) tapi di FB..semua dikeluarkan, bahkan tak jarang sesuatu yang tergolong aib pun disampaikan…comment dan like pun berdatangan, komunikasi bebas tak beralasan pun terjadi..lalu, ada dimana komitmen menjaga komunikasi ??
Kenapa kita berusaha menghindari sms “berbau” dakwah dan mengutamakan comment2 bebas tak bermuatan (bahkan cenderung negative dampaknya) ??

Dulu..aktivis dakwah adalah orang-orang yang terlihat sangat kokoh..teguh pendiriannya terhadap syari’at..mereka terlihat demikian karena mereka mampu menahan diri dari mengumbar aib mereka..karena mereka mampu berusah untuk menjaga interaksi baik lewat sms apalagi di dunia maya yang diketahui oleh orang banyak..semua itu mereka lakukan karena mereka sadar bahwa mereka telah terlabeli sebagai kader dakwah..mereka harus kokoh..mereka harus berkomitmen terhadap syari’ah..kapanpun, dimanapun…
Mereka tidak pernah takut dikatakan kolot..mereka tidak pernah bergoyang dari pendiriannya hingga mereka dikenal dengan orang-orang yang ideologis..mereka tetap berupaya untuk memperbaiki diri agar menjadi mukmin yang shalih/shalihah tanpa membatasi diri mereka terhadap interaksi sosial hingga mereka tidak cenderung dikucilkan..bahkan dengan paduan kedua itu, mereka benar-benar mampu menjadi tokoh dan panutan dimasanya tidak hanya bagi kader dakwah..tapi bagi seluruh mahasiswa..begitulah contoh kecil dari rahmatan lil ‘alamin…

Lalu…masihkah kita tetap ingin menjadi seperti ini ?? tertelan dengan kemajuan teknologi dan komunikasi, termakan oleh berbagai kosa kata baru…lebay..alay..ababil..ga gaul..ga keren..ikut-ikutan mencap perbuatan-perbuatan buruk dengan kata “gokil”..terjerumus menggunakan kata-kata “ga gaul” terhadap saudaranya yang menyediakan sedikit waktunya untuk berdiam di masjid menghafalkan al Qur’an…lalu..siapa yang akan dicontoh akhirnya ??? yang baik sekarang terlihat buruk..yang buruk terlihat baik…begitulah brand yang terbangun saat ini…sadarkah kalian ? kalian sedang dilihat dan diperhatikan..apapun yang kalian lakukan sering kali dijadikan pembenaran bagi yang lain untuk ikut melakukannya..so..berikanlah contoh yang baik J
haah..rindu Rasulullah.. T,T

Wallahu a’lam

Tuesday, November 1, 2011

Mulai suka membaca


 Bismillaahirrahmaanirrahiim….

Membaca bukan merupakan hal yang mudah bagi saya. Saya sangat suka membaca, tetapi bukan bacaan-bacaan yang berat melainkan bacaan yang ringan seperti komik. Banyak sekali tumpukan komik di kamar yang saya koleksi sejak tahun pertama kuliah. Hingga suatu saat, sebuah pertanyaan menohok menimpaku. Seorang ustadz berkata dalam sebuah forum kajian yang saya hadiri, “kalian sebagai seorang muslim, sudah sejauh mana menjadikan Rasulullah sebagai idola ? setiap kali ditanya, siapa idola kalian ? kalian akan menjawab, Rasulullah. Tapi, apakah kalian sudah membaca kisahnya ? bahkan buku sirah pun tidak ada dalam rak buku di kamar kalian, saya yakin itu !”.

Sejak saat itu pikiranku mulai berubah, mulai coba ku lirik buku-buku sirah di toko buku, tapi sayang sekali, bukunya tergolong buku yang harganya cukup mahal. Akhirnya, niat untuk membeli buku sirah ku tunda dulu sejenak, menunggu hingga memiliki cukup banya uang untuk membeli sebuah buku sirah. Waktu terus berlalu hingga cukup lama sejak kajian tersebut, hingga saya lupa akan niat untuk membeli sebuah buku sirah.
…………………………………………………………………………
Saat itu saya sudah benar-benar hampir melupakan niat untuk membeli buku sirah, hingga ketika saya diberikan tugas untuk membaca oleh seorang kakak kelas di fakultas. Ketika itu beliau meminta kepada saya untuk membaca 3 buah buku, salah satu diantaranya adalah sirah nabawiyah. Dengan sedikit uang yang ku miliki, ku putuskan untuk membeli sebuah buku, bukan buku sirah dengan alasan harganya yang mahal.

Ku coba untuk membaca buku yang sudah ditugaskan untuk dibaca itu, yang ku dapatkan adalah hal-hal yang luar biasa, banyak sekali kisah-kisah heroic nan apik yang diceritakan di dalam buku tersebut. Buku itu banyak sekali mengutip kisah-kisah para sahabat, kisah perjalanan hidup Rasulullah dan detik-detik heroic saat peperangan di zaman Rasulullah. Buku itu benar-benar menggoda hati ini untuk membaca kisahnya langsung dari sumbernya, sirah nabawiyah.
Akhirnya dengan duit seadanya, ku putuskan untuk membeli sebuah buku sirah. Betapa senangnya hati ini saat membelinya, tak sabar ingin cepat pulang dan sampai di kos untuk membaca buku tersebut. Setiba di kos, ku coba untuk mulai membaca buku sirah yang baru saja ku beli.

Dengan penuh semangat ku buka lembaran demi lembaran dari buku sirah itu. Ku baca dengan penuh gairah satu persatu kata yang ada. Tapi, beberapa lembar kemudian, semangatku menurun, aku mulai mengantuk, dan harus ku akui bahwa buku ini sangat membosankan. Bagaimana tidak ? saya harus berhadapan dengan berbagai silsilah keluarga bangsa arab dengan nama-nama khas arab yang mirip-mirip, itu benar-benar membosankan. Lalu aku berpikir, dimana kisah-kisah menariknya ???

Ditengah kebosanan saat membacanya, aku teringat kembali perkataan seorang ustadz yang berkata tentang pentingnya membaca dan mengetahui sirah Rasulullah, akhirnya aku berupaya untuk bisa istiqamah dalam membacanya. Dengan kondisi sebosan apapun, ku coba untuk tetap mengamati cerita dalam buku itu, halaman demi halaman. Hingga akhirnya bab tentang silsilah keluarga arab pun berhasil ku lewati.

Memasuki bab berikutnya kisahnya semakin menarik. Rasulullah dan shahabatnya benar-benar pahlawan dunia. Kisahnya apik dan sangat menggugah. Tidak sia-sia aku berupaya untuk istiqamah saat membaca bab-bab awal. Buku yang tadinya ku rasa cukup membosankan ini kemudian menjadi buku yang terus selalu ingin ku baca. Setiap kali ku hentikan membacanya untuk melakukan aktifitas yang lain, rasa untuk membuka lembaran-lembarannya kembali untuk melihat kelanjutan kisahnya semakin kuat. Buku yang addictive.

buku itulah yang membuat saya menjadi seorang yang suka membaca, buku apik yang mengisahkan kehidupan seorang manusia yang paling sempurna akhlaknya, buku yang sangat patut dibaca oleh setiap muslim, sirah nabawiyah