Saturday, December 24, 2011

Takbir Menyejarah


Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Alhamdulillah, Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aliy Muhammad..
Mungkin beginilah perasaan Rasulullah dan para shahabat saat kalah dalam perang uhud. Di saat kemenganan sudah berada di depan mata, ketidaktaatan terhadap perintah Rasul menjadikan kemengangan itu sirna dalam sekejap, bahkan Rasulpun terdesak hingga hampir saja terbunuh jika tidak dilindungi oleh thalhah bin ubaidillah. Penyebab utama kekalahan itu salah satunya karena orang-orang munafik yang menggerogoti tubuh umat muslim. Ya..mungkin seperti inilah rasanya..

Malam itu, sekitar pukul 3 malam, saat perhitungan hampir selesai dan keunggulan lawan sudah tidak mampu dikejar lagi, ikhwan-ikhwan yang sudah mulai lelah dikumpulkan dan dibariskan di gelanggang mahasiswa. Kami semua berbaris, berbaris dibawah langit yang cukup cerah malam itu dan suasana yang agak dingin. Setelah itu sedikit taujih diberikan untuk mnyemangati ikhwan malam itu, tapi tetap saja sulit, mata kami terus berkaca kaca, tak mampu menahan air mata. “tidak perlu bersedih hati, ini semua adalah ketetapan Allah..kita semua telah menyepurnakan ikhtiar dan doa, tapi apalah daya, Allah telah menetapkan ini semua jauh sebelum alam semesta ini diciptakan, dan inilah hasilnya. Dengan ini, kita semua harus tetap berdakwah, dimanapun, kapanpun, meskipun tanpa lembaga karena tanpa lembaga pun kita semua dapat tetap berdakwah”, seperti itulah kira-kira isi dari taujih malam itu, kemudian dilanjutkan dengan doa rabithah, saat itu, kami semua tak mampu lagi menahan tangis, isak tangis terdengar jelas dari samping kiri dan kanan ku saat itu,.ya..mungkin seperti inilah perasaan Rasulullah dan para shahabat saat kalah dalam perang uhud (tapi yang pasti, pukulan yang dirasakan umat muslim dalam kekalahan uhud mesti lebih menyakitkan dari pada kekalahan yang kami alami).

Setelah doa dipanjatkan, pemimpin barisan mengatakan, “setahun yang lalu, dua tahun yang lalu, kita semua keluar dari gelanggang ini dengan takbir –karena saat itu kami menang-, saat ini, apakah kalian semua berani jika kita bertakbir ?!”..sambil berbisik saya dan beberapa orang dibarisan berkata “berani !”. maka, ditengah sunyi dan senyapnya malam itu, di waktu-waktu terakhir perhitungan, beliau berkata, “takbir !” dan disambut dengan takbir –mungkin ini takbir yang paling kencang yang pernah saya pekikkan- “ALLAHU AKBAR”..”takbir !” ..ALLAHU AKBAR..”takbir !” ALLAHU AKBAR !!

Takbir yang menyejarah menggelegar digelanggang mahasiswa malam itu..era baru dunia dakwah kampus UGM pun dimulai..

Banyak hikmah yang bisa diambil, ini menandakan bahwa kita harus terus berbenah..yang jelas dengan tegas saya katakan, “SAMPAI KAPAN PUN, DIMANA PUN, DENGAN ATAU TANPA LEMBAGA, KAMI SEMUA AKAN TERUS BERDAKWAH, HINGGA TERWUJUDNYA ISLAM SEBAGAI RAHMATAN LIL ‘ALAMIN !! “

Suatu saat akan terbukti, siapakah yang paling professional, siapakah yang kontributif, dan siapakah yang paling baik amalnya dihadapan Allah..mari kita buktikan kawan, siapakah yang paling baik amalnya,.
Kami semua akan terus beramal, terus berkontribusi untuk Indonesia dan untuk Agama Allah.,yang jelas dengan tegas saya katakan, “SAMPAI KAPAN PUN, DIMANA PUN, DENGAN ATAU TANPA LEMBAGA, KAMI AKAN TERUS BERKONTRIBUSI DEMI BANGSA DAN TANAH AIR INDONESIA, DEMI AGAMA ALLAH YANG MULIA”

Tetap berjuang kawan..perkuat keimanan, pererat ikatan ukhuwwah..tetap istiqamah hingga berjumpa dengan Rabb yang agung Allah ta'ala..mari kita sambut dengan senyuman dan semangat membara, "era baru dakwah kampus UGM"

0 comments:

Post a Comment