This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, July 28, 2011

Dakwah Kampus (1)

Tidak ada lagi pihak yan meragukan bahwa betapa pentingnya dakwah kampus. Disinilah tempat berkumpulnya generasai penerus bangsa. Akan baik atau tidak bangsa kita pada masa yang akan datang ? semuanya dapat diprediksi dengan melihat wajah-wajah generasainya, sifat-sifatnya, serta karakter generasinya. Demikian pula pentingnya kampus ini untuk mengembalikan kejayaan Islam sehingga kampus tidak pernah lepas dari garapan dakwah.

Kampus memang bukan tempat terakhir, bukan pula hasil akhir. Kita berharap dakwah kampus dapat menghasilkan generasi yang peduli dengan islam, memiliki pemahaman Islam yang Syamil dan berusaha memperjuangkannya. Dimana akan memperjuangkannya ? nanti..saat kita semua telah memasuki dunia pekerjaan, ketika kita telah memasuki ranah publik. Lalu untuk apa berjuang dikampus ? ya…kita berjuan untuk membangung generasi, mematangkan pemikiran, memberikan pelajaran yang berarti hingga siap bertualang menyebarkan islam dan menjadikan Islam sebagai petunjuk dalam setiap sendi kehidupan.

So…dakwah kita bukan berakhir ketika kita lulus kuliah, melainkan perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai. Saya mengingatkan, don’t be futur…karena ini belum ada apa-apanya.

Dakwah kampus ini begitu sangat penting posisinya dalam membangun generasi, tapi mahasiswa sendiri tidak menyadarinya. Segala aktifitasnya dikerjakan seadanya, sesuai keinginannya bukan kemampuannya. Punggawanya tidak berani mengambil resiko, sehingga dakwah terkesan moton, tak ada variasi. Tidak berani mengambil langkah-langkah baru, sulit memunculkan ide baru, semua dijalankan hanya berdasarkan “Tahun lalu juga kayak gini kok”. Jika terus begini, tidak akan berkembang dakwah ini. Jika terus begini maka saya akan berkata “hebatlah para pendahulu yang mempunyai inisiatif dan kreatifitas dalam membangun konsep bangunan dakwah kampus”. Tak masalah memang jika ingin melaksanakan program lama tapi jangan lupa dianalisis terlebih dulu apakah masih layak dengan kondisi sekarang atau tidak, atau mungkin bisa ditambahkan dengan sedikit variasi agar tidak membosankan.

Dakwah kampus saat ini mulai kehilangan ruhnya. Segolongan orang yang mulai mengkotak-kotakan lini dakwah kampus, menghilangkan integralitas yang harusnya dipegang kuat dalam menjalankan roda dakwah kampus. Mereka mulai meninggalkan simat keshalihan dengan anggapan agar mudah bergaul. Jarang muncul di masjid dengan alasan mad’u dakwah kita ada diluar sana. Mereka tidak menyadari secara perlahan mereka mulai menjauh dari muwashafat seorang kader dakwah, mereka mulai jarang muraja’ah hafalan apalagi menambah hafalan. Mereka mulai jarang menghadiri kajian apalagi membaca buku-buku agama. Mereka telah seperti teko yang kosong, ingin menuangkan air (ilmu agama) ke setiap gelas (mad’u) tapi sayang air (ilmu agama) nya tidak ada. Aneh ! aneh sekali ! lalu apa sebenarnya yang ingin disampaikan ?!!!

Dakwah kampus saat ini mulai memasuki fase kejenuhan yang nyata. Masalah yang dihadapi itu-itu saja, aktivisnya lemot-an, tidak cepat menanggapi isu  dan momentum besar. Aktivisnya hilang timbul, seperti botol yang mengarungi lautan, kalau syura jarang datang tapi kalau rihlah muncul terus, kalau ada kajian nggak pernag datang kalau nonton bareng datang. Ada juga yang “sok-sok an” kalau nonton bareng atau rihlah untuk mempererat ukhuwah nggak mau datang, alasannya “ane punya cara sendiri untuk meningkatkan ruhiyah ane, rihlah itu buang-buang waktu”. hah…jangan egois akhiy…ukhty…teman seperjuangan kita memiliki banyak karakter, ada yang kuat ada yang perlu dikuatkan, ada yang cepat ada yang perlu dipercepat langkahnya. Kita harus saling memahami akhiy…ukhtiy…bagi yang Cuma suka acara senang2, sadarilah ! bahwa teman antum bersusah-susah dengan amanahnya disaat yang sama antum tertawa riang, andai saja antum turut membantunya berpikir dan ikut sedikit bersusah-susah dengan dia maka ukhuwah akan semakin erat. Bagi yang merasa sudah kuat, jangan “sok-sok an” akhiy..ukhty..sadarilah ! bahwa dakwah ini memang berat, terkadang kita memang butuh sedikit hiburan –berhibur tiada salahnya, asal tidak berlebihan, andai saja antum ikut dalam rihlah dan semacamnya yang mempererat ukhuwah, antum dapat berbagi dengan yang lain tentang masalah antum dan antum dapat menguatkan teman-teman yang masih perlu dikuatkan. Dan ukhuwah ini akan menjadi lebih indah, indahnya saling memahami.

Entah sampai kapan kita akan seperti ini. Kita masih saja berkutat dengan masalah kita sendiri, ada yang lepas karena beratnya amanah, ada yang lepas karena merasa muatan dakwahnya kurang, ada juga yang kena VMJ. Hmm…saya juga tidak tau akan sampai kapan, mungkin kita memang belum lulus ujian ini sehingga Allah terus menguji kita kembali dengan hal yang sama.

Segeralah bangkit !!! agar kita bisa berseru dengan mantap kearah mad’u, karena tubuh kita telah kokoh dan kuat menunjukkan ukhuwah islamiyah. ini juga menjadi evaluasi bagi saya yang masih berkecimpung di dunia 
dakwah kampus. semoga bisa diambil hikmahnya.

Allahu A'lam